Tidak Ada Yang Tak Mungkin, Kisah Inspirasional Seorang Anak Imigran Miskin Dalam Meraih Sukses

Shannon Satonori Lytle baru saja lulus dari salah satu perguruan tinggi paling bergengsi di seluruh dunia, Harvard. Hal yang hampir tidak mungkin diwujudkan oleh seseorang yang bukan berasal dari keluarga berada – menyelesaikan pendidikan tinggi dibutuhkan biaya yang tidak sedikit. Tapi dengan keinginan yang kuat dan perjuangannya, Shannon berhasil membuat dia sukses melawan semua ketidakmungkinan yang ada.

(credit: boredpanda)

Banyak orang berkata pada Shannon, bahwa di daerah Ohio, tempat dia tinggal, anak-anak dari keluarga dokter dan pengacara sajalah yang dapat menuntut ilmu di kampus-kampus bergengsi di Amerika, tapi hal itu tidak mengurangi keinginannya untuk bersekolah di sana. Semasa SMA, Shannon mengambil pekerjaan paruh waktu di McDonald’s agar dapat membayar biaya mengikuti SAT (School Assessment Test), yaitu sebuah tes untuk penerimaan mahasiswa baru di Amerika Serikat.

Setiap hari, Shannon harus berjalan kaki dari sekolah sampai ke rumah, padahal dia harus melewati daerah yang berbahaya, rawan terjadi tindakan kriminal. Di rumah pun, Shannon harus menjaga tiga orang adiknya yang masih kecil sampai mereka tertidur dan kemudian baru dapat mengerjakan tugas-tugas sekolahnya, dan biasanya baru selesai jam 4 pagi. Tidak ada akses internet di rumah Shannon, oleh karena itu dia harus menempatkan Laptopnya di jendela pada posisi tertentu untuk mendapatkan akses WiFi milik tetangganya.

BACA JUGA :  Penting, 12 Cara Untuk Mengetahui Apakah Kamu Memiliki EQ yang Tinggi atau Tidak
(credit: boredpanda)

Ketika berkuliah, Shannon sempat panik karena laptopnya rusak, padahal untuk mendapatkan laptop tersebut, dia harus 150 jam bekerja. Dia hanyalah anak seorang pekerja gudang dan seorang imigran, oleh karena itu dia harus mengambil semua kesempatan yang ada untuk mendapatkan biaya kuliah, mulai dari menyikat toilet, menata buku, menjual pakaian dan lain-lain, sehingga dia dapat mewujudkan semua mimpinya dan dapat berkeliling dunia.

Shannon berkata kepada Teen Vogue, kadang dia merasa rendah diri karena status ekonominya, tapi janganlah hal tersebut menjadi rintangan kamu untuk maju. Percaya dirilah dan bekerja keras karena usaha tidak akan mengkhianati dan setiap orang memiliki hak yang sama dan memiliki hak untuk menjadi seperti apa yang mereka inginkan. Semoga kisahnya dapat menjadi inspirasi bagi kita semua. (omekide/GA)

*Source : Facebook