Ternyata Gosip Bisa Menghambat Karier, Lho…

Meraih karier yang terus menanjak adalah harapan setiap karyawan. Akan tetapi, ada saja tantangan serta hambatan yang ditemui yang dapat merusak karier.

Menurut psikolog dari University of Pennsylvania, Amerika Serikat, secara umum ada 2 (dua) hambatan utama yang dapat merusak karier, yaitu hambatan yang asalnya dari diri si karyawan sendiri (hambatan internal) dan hambatan yang berasal dari luar diri (pribadi) si karyawan (hambatan eksternal).

Hambatan Internal

1. Kurang serius dan tekun dalam bekerja

Pada umumnya setiap individu memiliki motivasi yang berbeda-beda untuk bekerja. Jika bekerja hanya dianggap sebagai pengisi waktu atau hanya sekedar status semata, biasanya mereka menjadi kurang serius dalam melakukan perkerjaannya. Hal ini berpotensi merusak karier karyawan, sekaligus berpotensi menghambat pencapaian target perusahaan tempat karyawan tersebut bekerja.

2. Tidak mengoptimalkan kemampuan

Merasa sudah cukup dan puas dengan pengetahuan dan kemampuan yang dimiliki juga dapat menjadi salah satu penyebab karier terhambat. Individu seperti ini tidak memiliki keinginan untuk meningkatkan kemampuan dirinya, cenderung bekerja semampunya saja, dan tidak menunjukkan usaha lebih untuk mencapai target perusahaan.

3. Tidak dapat bekerja dalam tim

Ada tipe karyawan yang senang bekerja sendiri. Untuk beberapa tugas individual, tentunya tidak akan mengalami kesulitan. namun pada tugas-tugas yang sebaiknya dilakukan dengan tim akan berpotensi menimbulkan konflik. Karena itu, sebagai karyawan harus belajar untuk dapat menerima pendapat atau masukan dari orang lain (teman kerja).

4. Sering terlambat

Waktu bekerja merupakan salah satu hal yang wajib dipatuhi karyawan. pertimbangkan waktu agar dapat datang tepat waktu dan bekerjalah seoptimal mungkin sehingga dapat pulang tepat waktu pula.

5. Menulis status negatif di media sosial tentang pekerjaan atau tempat kerja atau rekan kerja, bahkan atasan.

Ada peribahasa yang berbunyi demikian ; “menepuk air di dulang, terpercik muka sendiri”. Jika kita menjelekkan perusahaan tempat kita bekerja, itu sama saja dengan merugikan diri sendiri. Karena jika perusahaan tempat kita bekerja mendapat citra yang buruk (karena status negatif yang kita tulis) di masyarkat, maka secara otomatis karyawannya pun akan mendapatkan citra yang negatif pula. Oleh karenanya, bijaklah dalam menuliskan status di media sosial agar tidak merugikan perusahaan tempat kita bekerja – termasuk diri kita sendiri.

BACA JUGA :  Giyanti Coffee Roastery Tempat Ngopi Nan Unik di Bilangan Menteng, Jakarta Pusat
6. Berbohong

Dalam bekerja, prinsip kejujuran merupakan salah satu nilai yang sangat penting. Jujur menyangkut performa kita dalam bekerja. Jika tidak mampuj melakukan suatu tugas, sebaiknya berterus terang kepada atasan atau setidaknya berusaha terbuka dengan tim sehingga dapat dibantu. Kejujuran juga sangat diutamakan untuk hal-hal yang berhubungan dengan keuangan.

7. Mengungkapkan rahasia perusahaan

Setiap perusahaan memiliki strategi yang tidak ingin diketahui oleh perusahaan lain (pesaing). Penting bagi setiap karyawan untuk tetap menjaga hal tersebut. Menceritakan hal-hal yang terkait dengan (rahasia) perusahaan kepada pihak lain bukan hanya akan merugikan perusahaan, namun juga diri sendiri.

8. Punya side job

Sebagai seorang karyawan harus memiliki sikap profesional dan totalitas dalam bekerja. Jika terikat dengan satu perusahaan dan bersedia  bekerja untuk perusahaan tersebut, maka loyalitas perlu tetap dijaga.

9. Bergosip soal kantor, sejawat atau atasan

Seorang karyawan dituntut memiliki integritas. Artinya menjunjung tinggi nilai-nilai yang ada dalam perusahaan. Jika kita sebagai  karyawan memahami dan berpegang teguh pada hal ini maka seharusnya tidak menggunjing atau bergosip tentang berbagai hal yang menyangkut perusahaan tempat kita bekerja.

BACA JUGA :  Bawa 5 Benda ini Supaya Liburan Kamu Jadi Lebih Hemat
10. Tidak bertanggungjawab terhadap tugas dan kewajiban

Pekerjaan merupakan salah satu kewajiban sekaligus tanggungjawab seorang karyawan di perusahaan. Saat mampu menyelesaikan tugas dengan baik, karyawan bisa meraih prestasi atau simpati dari atasan yang tentu saja sangat menguntungkan kelangsungan karier. Tapi tidak jika sebaliknya.

11. Menyalahgunakan fasilitas perusahaan untuk kepentingan pribadi

Fasilitas kantor diberikan dengan tujuan menunjang pekerjaan agar dapat dilakukan lebih efektif dan terselesaikan dengan cepat. Oleh karena itu penting untuk mengetahui batas-batas dalam menggunakan fasilitas perusahaan yang diberikan. Jangan coba-coba memanfaatkannya untuk kepentingan/keuntungan pribadi.

12. Melanggar aturan perusahaan

Setiap perusahaan memiliki peraturannya masing-masing. Peraturan ini  dibuat dengan tujuan agar karyawan dapat lebih tertib dan disiplin dalam melaksanakan tugas dan kewajibannya. Setiap karyawan memiliki tanggungjawab untuk mematuhi segenap peraturan yang diberlakukan oleh perusahaan tempatnya bekerja.