10 Kota di Eropa ini Memiliki Daya Tarik Berupa Warna-warna yang Menawan

Traveling adalah hal yang sangat menyenangkan. Banyak orang melakukannya untuk menghilangkan stress, bersenang-senang, menghilangkan kebosanan atau sekedar untuk mendapatkan foto-foto yang bagus.

Tujuan wisata yang biasanya banyak dikunjungi para traveler adalah pegunungan, pantai-pantai yang indah, tempat-tempat bersejarah dengan arsitektur yang indah dan lain-lain.

Apabila kamu bosan dengan lokasi yang itu-itu saja, mungkin kamu bisa berkunjung ke kota-kota berikut ini apabila kamu berniat berlibur ke Eropa.

Kota-kota ini sangat menarik untuk dikunjungi terutama karena teknik pewarnaan kotanya. Berbagai jenis warna yang dipadupadankan akan memuaskan matamu. Berikut 10 kota wisata paling berwarna di eropa:

1. Burano, Venice

Burano adalah kota yang paling menarik mata di Italy. Bangunan-bangunan dengan warna cerah berdiri tegak di tepi-tepi laguna yang dapat kita nikmati sambil menaiki gondola.

Pada jaman dulu, penduduk Burano mewarnai bangunan menggunakan warna-warna terang dan cerah agar para nelayan masih dapat melihat bangunan tersebut walaupun dalam kondisi berkabut, sekarang bangunan-bangunan tersebut sangat disukai oleh para fotografer atau siapapun yang ingin memuaskan mata mereka.

burano-island

2. Zalipie, Polandia

Bila kamu berkunjung ke Zalipie, get a grip, jangan ngeces karena pemandangannya yang sangat mengagumkan. Semua bangunan, mulai dari rumah, jembatan, gudang, kandang binatang ternak bahkan tempat sampah, semua dicat dengan desain folk art (Folk Art di sebut juga Naivisme, yaitu aliran dalam seni yang berfokus pada pengamatan karya karya dari seniman yang melawan jalur pendidikan akademis.

BACA JUGA :  Ingin Menghemat Ongkos Transportasi Saat Traveling, Terapkan 3 Hal Berikut

Karakteristik Folk art adalah kurangnya penerapan prinsip seni rupa di dalam pendidikan formal, misalnya teknik drawing yang buruk dan konsep perspektif yang belum memadai, tetapi malah memberikan kesegaran baru di dalam karya seni rupa).

Kebiasaan ini sudah dimulai dari semenjak satu abad yang lalu yang diawali oleh seorang wanita yang melukis gambar bunga di dinding rumahnya untuk menutupi noda bekas terbakar.

Zalipie - Polandia

3. Costa Nova, Portugal

Rumah pantai yang berwarna belang seperti permen ini awalnya adalah bangunan yang bau daripada indah. Bangunan yang dalam bahasa setempat disebut palheiros ini dibangun sebagai tempat singgah para nelayan dan sebagai tempat untuk menyimpan peralatan nelayan dan mengasinkan ikan.

Seiring berjalannya waktu, palheiros ini berubah fungsi. Sekarang para pemiliknya mengubah fungsinya menjadi cottage yang diwarnai belang-belang seperti permen yang menarik mata para pengunjung.

Costa Nova

4. Cicmany, Slowakia

Cicmany adalah desa dengan desain folk art pertama yang dilindungi dan dibuat menjadi cagar budaya. Hanya sekilas saja kamu akan gemas melihat desa ini, karena semua bangunannya tampak bisa dimakan, seperti biskuit yang dihiasi krim.

Desain dari desa ini terinspirasi dari film Hensel dan Gretel di mana disitu diceritakan bahwa mereka terkurung dalam rumah yang terbuat dari kue.

Sekitar 200 tahun lalu, para wanita dari desa ini menggunakan kapur untuk menghias rumah mereka dan menjaga lapisan kayu dari kerusakan akibat terkena paparan sinar matahari. Pada tahun 1921, terjadi kebakaran sehingga desa ini direstorasi besar-besaran.

BACA JUGA :  8 Spot di London Yang Wajib Kamu Ketahui Kalau Kamu Penggemar Berat Harry Potter

Dan para petinggi desa sepakat menghias bangunan-bangunan di desa tersebut dengan desain seperti renda yang terdapat pada busana daerah mereka.

Cicmany, Slowakia

5. Juzcar, Spanyol

Juzcar ini benar-benar berwarna biru, hampir seluruh bangunannya berwarna biru. Hal ini awalnya adalah karena desa tersebut, digunakan sebagai lokasi shooting film smurf. Pada saat itu, untuk mengecat seluruh desa, digunakan sebanyak 4000 liter cat berwarna biru terang.

Setelah shooting film selesai, perusahaan pembuat film tersebut berencana mengecat kembali desa tersebut ke warna semula, tetapi penduduk desa menolak, karena dengan warna barunya tersebut, wisatawan meningkat drastis.

Juzcar-Spanyol