Wow, Pria Ini Berlari 100 km per Hari Selama 100 Hari Berturut-turut

Seorang atlit  ultramarathon asal India Samir Singh,  memiliki keinginan luar biasa yang hampir tak masuk akal. Samir menantang dirinya sendiri untuk berlari sejauh 100 km setiap hari selama 100 hari berturut-turut.

Tanggal 29 April, pagi hari dimusim panas yang tidak bersahabat Samir memulai untuk mewujudkan keinginannya. Ia mulai berlari  dari rumahnya di Mumbai utara, India, sampai ujung ke selatan kota tersebut. Jarak yang ditempuhnya saat itu sekitar 20km.

Hari-hari selanjutnya Samir terus belari, dan berlari. Ia menghabiskan  waktu sekitar 3 bulan berlari berkeliling Mumbai. Uniknya, Samir memperoleh donasi berupa pakaian yang ia gunakan sehari-hari (untuk berlari) dari orang-orang sekitar rute yang ia lalui. Tak hanya memberi donasi, banyak juga orang yang menyemangati Samir. Bahkan tak sedikit dari mereka yang mulai mengidolakan Samir, dan ikut berlari bersamanya untuk jarak tertentu.

Samir Singh saat berlari 100 km per hari. (Credit: AFP)

Saat berlari, Samir melenkapi dirinya dengan sebuah jam tangan yang juga berfungsi sebagai GPS, sebuah telepon genggam sederhana untuk menghubungi nomor-nomor penting apabila terjadi hal-hal darurat, serta uang sebesar 200 perhari.

‘Pelarian’ Samir berakhir pada Minggu, 6 Agustus 2017. Saat itu penampilannya sangat lusuh  akibat terpaan angin, debu, panas matahri, disiksa oleh luka-luka dan kaki yang melepuh serta kelelahan yang amat sangat. Akan tetapi rona kepuasan terpancar dari raut wajarnya yang lusuh tersebut. Jam tangan GPS-nya menunjukkan angka 9.965,19 km

BACA JUGA :  10 Hal ini Bakal Kamu Iyain, Kalau Kamu Seorang Picky Eaters
(Credit: Tanvi Phondekar)

Pemenang ultramarathon sebanyak lima kali ini harus kehilangan bobot tubuhnya sebesar 16 kg – menyisakan 40 kg diakhir tantangannya. Sangat kurus.

“Jika memiliki sebuah impian, saya akan fokus untuk mewujudkannya.

Tak peduli itu dapat membuat tumit saya remuk sekalipun.”

Ungkap Samir dalam sebuah wawancara. 

Saat sedang berlari guna mewujudkan keinginan/impiannya, Samir menarik minat seorang sutradara film dokumenter asal Mumbai Vandana Bhatti dan Vikram Bhatti. Mereka berdua mendokementasikan apa yang dilakukan Samir dalam sebuah film yang mereka beri judul “The Faith Runner”.

(Credit: mid-day)

“Kami pertama kali bertemu dengan Samir, di hari ke-47 dari tantangannya.

Kami sungguh terkejut atas apa yang ia ceritakan. Tentang keinginannya, mimpinya.

Atas dasar itu kami membuat sebuah kampanye di Facebook untuk memperoleh donasi bagi Samir”

Kata Vandana Bhatti pada sebuah wawancara oleh kantor berita AFP.

Jarak yang telah ditempuh Samir ini (hampir 10.000 km) faktanya lebih panjang dari ukuran Tembok Besar China yang memiliki panjang 5.500 km, serta lebih jauh dari jarak tempuh dari Mumbai ke London (7.200 km). Sungguh bisa membuat kita berdecak kagum.

BACA JUGA :  Sekelumit Kisah Halimah Yacob, Penjual Nasi Padang Yang Jadi Presiden Wanita Pertama Singapura

Pencapiannya ini, menurutnya tak lepas dari apa yang terapkan dalam menjalani kehidupannya sehari-hari. Samir senantiasa menerapkan nilai-nilai kehidupan yang sederhana yang diperolehnya dari ajaran Swami Vivekananda. Untuk asupan makanan sehari-hari, ia menjalankan diet Sattvik.  Menkonsumsi  jus protein, daal (sejenis kacang-kangan), chawal (nasi khas India) serta kentang rebus.

(Credit: mid-day)

Samir mengungkapkan menjalan diet Sattvik dapat meningkatkan daya tahan tubuh dan memperpanjang usia seseorang. Ia pun percaya pada apa yang tertulis dalam kitab suci agamnya, bahwa tubuh manusia tidak memiliki batas, yang membatasinya hanyalah kemampuan mental dan pikiran manusia. (omekide/ED)

*Source: AFP | Star2