Amankah Menyimpan Data di Google Cloud?

Kebutuhan akan media penyimpanan data semakin meningkat, hadirnya layanan penyimpanan data secara online atau yang lebih dikenal sebagai penyimpanan di ‘awan’ atau cloud menjadi salah satu solusi atas kebutuhan tersebut. Penyedia layanan cloud pun semakin bertambah seiring bertambahnnya jumlah pengguna dengan pesat.

Menggunakan layanan cloud sangat mempermudah pekerjaan dalam hal simpan-menyimpan dan saling berbagi file. kita tidak perlu lagi repot membawa USB flash disk yang tentu saja kapasitas penyimpanannya minum, harddisk ekternal pun yang memiliki kapasitas jauh lebih besar dirasa kurang fleksibel.

Penyimpanan cloud yang bisa diakses dari mana saja melalui jaringan internet, kita tidak perlu lagi mengalami kebingungan saat lupa membawa file-file penting saat bertemu klien.

“Aduh, flashdisk saya yang berisi file-file presentasi ketinggalan di rumah!”

“Astaga, saya lupa membawa HDD eksternal yang berisi hasil kerja saya!”

Kalimat-kalimat seperti diatas tidak akan ada lagi dengan adanya penyimpanan cloud.

Tapi segala kemudahan dan keunggulan yang ditawarkan oleh teknologi cloud bukan berarti tanpa cela, tidak berarti pula tanpa resiko. Salah satu yang menjadi tanda tanya besar di kepala kita sebagai pengguna adalah bagaimana dengan jaminan keamanannya. Dimanakah sebenarnya data/file yang kita unggah ke cloud disimpan? Apakah terlindung secara aman dari tindakan peretasan?

BACA JUGA :  Ingin Mengunduh Video dari Facebook? Begini Caranya

Tentu kita belum lupa akan beredarnya foto-foto pribadi beberapa pesohor Hollywood yang diretas dari akun iCloud – layanan penyimpanan awan besutan Apple – mereka.

Google salah satu pemain besar layanan cloud betrusa memberikan jawaban atas pertanyaan – yang lebih cenderung pada sebuah kekhawatiran – dari para pengguna layanan cloud, khususnya bagi mereka yang menggunakan cloud kepunyaan Google, Google Drive Cloud.

google drive sync

Google menjamin, para pengguna Google Drive tidak perlu khawatir akan keamanan data mereka. Data yang diunggah melalui folder maupun aplikasi Google Drive disimpan di sever pusat data yang aman. Data para pengguna dienkripsi mulai dari saat mereka mentransfernya dari perangkat komputer maupun mobile sampai saat data tersebut tiba di server Google Drive.

Untuk menambah lapisan proteksi, Google menyarankan agar para pengguna Google Drive menerapkan verifikasi dua langkah (two-step verification).  Serta tidak henti-hentinya mengingatkan agar para pengguna melakukan logout sepenuhnya dari akun Google Drive apabila sehabis menggunakan layanan Google Drive di komputer umum atau komputer yang dipergunakan secara bersama-sama dengan orang lain. Lupa logout ini menjadi salah satu penyumbang persentase terbesar diretasnya sebuah akun cloud. Untuk lebih mengetahui lebih banyak lagi tips keamanan untuk produk layanan keluaran Google termasuk Gmail, Android, dan Chrome silahkan ikuti tautan ini.

BACA JUGA :  Oreo resmi Jadi Nama Android 8.0, Berikut 8 Fitur Unggulannya

Google drive yang hadir sejak tahun  2012, selain menyediakan wadah menyimpan file, Google Drive juga menyertakan Google Documents, yang merupaka serangkaian perangkat lunak online untuk membuat dan berkolaborasi dalam dokumen, spreadsheet, dan presentasi yang dapat menunjang produktifitas kerja. (omekide/ED)